Hukum makanan perayaan non muslim
HUKUM MAKANAN PERAYAAN NON MUSLIM
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَه
ُ
Al Lajnah Ad Daimah ditanya, “Bolehkah seorang Muslim memakan makanan yang disajikan ahli kitab atau orang-orang musyrik dalam hari raya mereka atau menerima pemberian mereka dalam rangka acara hari raya mereka?”
Jawaban para ulama Al Lajnah Ad Daimah :
Tidak boleh bagi seorang Muslim memakan makanan yang dibuat oleh orang Yahudi, Nashrani atau orang-orang musyrik dalam rangka acara hari raya mereka.
Tidak boleh pula bagi seorang Muslim menerima hadiah pemberian mereka dalam rangka acara hari raya mereka.
Hal ini terlarang karena hal itu berarti memuliakan mereka dan menolong mereka dalam rangka syi’ar keagamaan mereka serta menyebar bid’ah mereka.
Hal ini pun berarti berserikat dalam kegembiraan ketika hari raya mereka.
Ini pun berarti menjadikan hari raya mereka menjadi hari raya kita.
Atau minimalnya, hal ini dapat menjadikan saling bertukar memberi makan atau hadiah pada hari raya kita dan hari raya mereka.
Ini sungguh bagian dari bencana agama dan bagian dari bid’ah dalam agama.
Padahal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من أحدث في أمرنا ما ليس منه فهو رد
{Man ahdatsa fiy amrinaa maa laisa minhu fahuwa rodun}
“Barangsiapa yang membuat amalan baru dalam urusan agama kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Bukhari dan Muslim).
Saling memberi makanan atau hadiah ini terlarang (dalam rangka perayaan hari raya mereka) sebagaimana pula kita dilarang memberi hadiah pada mereka dalam event perayaan hari raya mereka.
Fatwa ini ditandatangani oleh : Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku ketua; Syaikh ‘Abdur Rozaq ‘Afifi selaku wakil ketua; Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud selaku anggota.
[Fatawa Al Lajnah Ad Daimah 22/398, no. 2882 pertanyaan kedua]
Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman. Baarokallaahu Fiikum. Hadanallaahu Wa Iyyaakum Jamii'an. Yassarallaahu Lanal Khairo Haitsuma Kunna...
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an AL-WAFA' AL-ISLAMY BIMA-NTB.
Kamis, 8 Robi'ul Awwal 1438 H / 8 Desember 2016
•═════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ═════•
Contak Person :
HP/WA : 085253777143
BBM : 5FCB6D17
LINE : أبو حاصف ألبيماوى
FB : Ad-Diinu An-Nashiihah
LINKTELEGRAM : @abuhashifwahyudinalbimawi
Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala
•┈┈•••◈✹🍁☝🍁✹◈•••┈┈•
Komentar
Posting Komentar