Memg qadha puasa orang tua yang sudah meninggal
*MENGQADHA’ PUASA ORANG TUA YANG SUDAH MENINGGAL*
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَه
Pertanyaan :
Pada tahun 1997, ibu saya sakit pada bulan Ramadhan sehingga dia tidak bisa melaksanakan ibadah puasa selama delapan hari.
Tiga bulan pasca Ramadhan, beliau meninggal.
Apakah saya harus berpuasa delapan hari untuknya? Bolehkah ditunda pelaksanaannya setelah Ramadhan tahun 1998 yang akan datang atau bolehkah saya menggantinya dengan sedekah?
Jawaban :
Jika ibu anda sempat sehat setelah bulan Ramadhan tersebut serta dia memiliki waktu cukup yang memungkinkan dia untuk mengqadha’ puasanya yang tertinggal, namun dia tidak mengqadha’nya, maka disunnahkan bagi anda atau kerabat anda yang lain untuk berpuasa selama delapan hari untuk ibu anda.
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ
Barangsiapa yang meninggal sementara dia masih memiliki tanggungan puasa, maka walinya berpuasa atas nama dia [Muttafaq ‘alaih]
Puasa ini bisa ditunda pelaksanaannya Namun, segera melaksanakannya saat mampu itu lebih baik. Sedangkan jika ibu anda terus sakit kemudian wafat dan tidak mampu untuk mengqadha’, maka puasa itu tidak perlu diqadha’ karena ibu anda tidak memiliki kesempatan untuk mengqadha’. Berdasarkan keumuman firman Allah Azza wa Jalla
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
[al-Baqarah/2:286]
Dan firman Allah Azza wa Jalla
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu
[t-Taghâbun/64:16]
Al-Lajnatud Dâimah Lil Buhûtsil Ilmiyyah Wal Iftâ`
Ketua : Syaikh `Abdul `Azîz bin `Abdullâh bin Bâz; Wakil : Syaikh `Abdurrazâq Afîfy; Anggota : Syaikh `Abdullâh Ghadyân
Fatâwa al-Lajnatid Dâimah Lil Buhûtsil Ilmiyyah Wal Iftâ`, 10/372-373
Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman. Baarokallaahu Fiikum. Hadanallaahu Wa Iyyaakum Jamii'an. Yassarallaahu Lanal Khairo Haitsuma Kunna...
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an AL-WAFA' AL-ISLAMY BIMA-NTB.
Ahad, 11 Robi'ul Awwal 1438 H / 11 Desember 2016
•═════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ═════•
Contak Person :
HP/WA : 085253777143
BBM : 5FCB6D17
LINE : أبو حاصف ألبيماوى
FB : Ad-Diinu An-Nashiihah
LINKTELEGRAM : @abuhashifwahyudinalbimawi
Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala
•┈┈•••◈✹🍁☝🍁✹◈•••┈┈•
Komentar
Posting Komentar