Pentingnya memghargai murobbi

PENTINGNYA MENGHARGAI MUROBBI

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَه

》Adab Terhadap Murobbi

Di antara adab-adab yang telah disepakati para ulama’ dalam menuntut ilmu adalah adab murid kepada gurunya. Imam Ibnu Hazm berkata: “Para ulama bersepakat, wajibnya memuliakan ahli al-Qur’an, ahli Islam dan Nabi. Demikian pula wajib memuliakan khalifah, orang yang punya keutamaan dan orang yang berilmu.” (al-Adab as-Syar’iah 1/408)

Berikut ini beberapa adab yang selayaknya dimiliki oleh penuntut ilmu ketika menimba ilmu kepada gurunya.

1. Memuliakan guru

Memuliakan orang yang berilmu termasuk perkara yang dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَفِ لِعَالِمِنَا»

“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)

Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan. Hendaklah ia meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu akan menghantarkan seorang murid untuk banyak mengambil manfaat darinya, dan lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari gurunya tersebut” (Al-Majmu’ 1/84).

2. Mendo’akan kebaikan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ أَتَى إِليْكُم مَعْروفاً فَكَافِئُوه فَإِنْ لَمْ تَجِدوا فَادْعُوا لَهُ، حَتَّى يَعلَمَ أن قَد كَافَئْتُمُوه

“Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR. Bukhori dalam al-Adab al-Mufrod no. 216, lihat as-Shohihah 254)

Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang penuntut ilmu mendoakan gurunya sepanjang masa. Memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya dan menunaikan haknya apabila telah wafat” (Tadzkirah Sami’ hal. 91).

3. Rendah diri kepada guru

Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal. 88)

Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dengan kemuliaan dan kedudukannya yang agung, beliau mengambil tali kekang unta Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu seraya berkata: “Demikianlah kita diperintah untuk berbuat baik kepada ulama.” (As-Syifa, 2/608)

4. Mencontoh akhlaknya

Hendaklah seorang penuntut ilmu mencontoh akhlak dan kepribadian guru. Mencontoh kebiasaan dan ibadahnya. (Tadzkirah Sami’ hal. 86)

Imam as-Sam’ani rahimahullah menceritakan bahwa majelis Imam Ahmad bin Hanbal dihadiri lima ribu orang. Lima ratus orang menulis, sedangkan selainnya hanya ingin melihat dan meniru adab dan akhlak Imam Ahmad. (Siyar AlamNubala, 11/316)

》Hadiah Buat Para Murobbi'

Disebutkan dalam Thabaqat As-Syafi'iyyah bahwasanya Ar-Rabii' bin Sulaiman -rahimahullah- memiliki pemahaman yang lambat, terkadang satu 'pembahasan' harus diulangi Imam Syafi'i sampai 40 kali dan beliau belum faham juga, Ar-Rabii' akhirnya meninggalkan majelisnya karena malu, Imam Syafi'i memanggilnya seorang diri dan kembali mengulangi 'pembahasan' itu sampai ia mengerti, Imam Syafi'i kemudian berkata : "Ya Rabii', andai ilmu itu seperti makanan maka, saya akan menyuapkannya ke mulutmu"! (Diriwayatkan Oleh Imam Al-Baihaqy dalam 'Manaqib As-Syafi'i)

Berkata Imam Al-Aajurry -rahimahullah- dalam kitab 'Akhlaq Para Ulama' : "hendaknya seorang guru benar-benar memiliki kesabaran terhadap muridnya yang lambat memahami pelajaran, sampai ia memahaminya dengan baik, dan janganlah ia mencelanya yang memnyebabkan ia malu untuk belajar".

Referensi:

Tadzkiratus Sami’ Wal-Mutakallim Wal-Muta’allim oleh Badruddin Ibnu Jama’ah Al-Kinani Rahimahullah

Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq

Semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman. Baarokallaahu Fiikum. Hadanallaahu Wa Iyyaakum Jamii'an. Yassarallaahu Lanal Khairo Haitsuma Kunna...

¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an AL-WAFA' AL-ISLAMY BIMA-NTB.
Ahad, 11 Robi'ul Awwal 1438 H / 11 Desember 2016

•═════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ═════•

INFORMASI :
Bagi Ikhwan/Akhwat/Ummahat Semua yg Ingin Menanamkan Investasi Akhirat, Kami Membuka Program Bagi Yang Ingin Menjadi Donatur Tetap Tiap Bulan Khusus Untuk Beras. 
Untuk Kebutuhan Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'anAl-Wafa' Al-Islamy Bima-NTB. 
@ 50 Kg x Rp. 9.000/kg = Rp.  450.000
(Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

Bagi Yang Berminat,  Silahkan Daftarkan Diri dan Hubungi Kami Lewat Via Japri.

============================
Salurkan Zakat Mal (Harta), Infaq, Shodaqoh Serta Wakaf Anda Untuk Pembangunan Ruang Kelas, Tanah Urukan, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Wafa' Al-Islamy Bima-NTB

Rekening/Account :

* BNI Cab. Bima : 0362730751
* BSM Cab. Bima : 7081444123
* BCA Cab. Mataram : 0561276501

An. Wahyudin Al-Bimawi

Atas Bantuan dan Partisipasinya, Kami khaturkan Jazaakumullaahu khairul Jazaa' Wa Baarokallaahu fiikum.

Contak Person :
HP/WA : 085253777143
BBM : 5FCB6D17
LINE : أبو حاصف ألبيماوى
FB : Ad-Diinu An-Nashiihah
LINKTELEGRAM : @abuhashifwahyudinalbimawi

Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala

•┈┈•••◈✹🍁☝�🍁✹◈•••┈┈•

Komentar

Postingan Populer