Sebuah renungan tentang harta
SEBUAH RENUNGAN TENTANG HARTA
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Manusia di dunia berlomba-lomba menumpuk harta, hingga lalai akan akhiratnya.
Padahal seandainya kita mau berfikir dan benar-benar memahami hakikat harta kita yang sejati dan selalu mencamkannya di dalam hati sanubari kita, maka kita akan tidak demikian tamaknya terhadap dunia.
Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallaam telah menjelaskan kepada kita tentang hakikat harta milik kita.
Ketika beliau Shollallaahu 'alaihi wa sallaam menafsirkan ayat pertama dari surat at-Takatsur, beliau bersabda :
يَقُولُ الْعَبْدُ: مَالِي، مَالِي، إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلَاثٌ:
√ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى،
√ أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى،
√ أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى،
وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ، وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ ".
YAQUULUL 'ABDU : MAALIY, MAALIY, INNAMAA LAHU MIN MAALIHI TSALAATSUN :
√ MAA AKALA FA-AFNAA
√ AU LABISA FA-ABLAA
√ AU A'THOO FA-AQTANAA
WAMAA SIWAA DZAALIKA FAHUWA DZAAHIBUN, WA TAARIKUHU LINNAASI
"Manusia berkata : Hartaku..!, Hartaku..! Padahal di antara harta miliknya yang sebenarnya hanya tiga :
√ Apa yang dia makan lalu habis,
√ Apa yang dia kenakan lalu rusak,
√ Apa yang dia sedekahkan maka terpelihara.
Adapun harta selain itu, maka akan pergi dan akan dia tinggalkan bagi orang lain. [HR. Muslim]
Itulah sejatinya harta milik kita yaitu :
® Makanan dan minuman yang kita makan, itupun terbatas, karena sebanyak apapun kita membeli makanan maka kita hanya bisa memakan sebatas kemampuan isi perut kita yang jika kenyang tidak sanggup menambah lagi, dan yang tersisa akan hilang atau kita wariskan kepada orang lain.
® Lalu pakaian yang kita pakai, itupun terbatas, karena sebanyak apapun kita memiliki pakaian, yang bisa kita pakai hanya satu setel pakaian, dan meskipun bergonta-ganti pakaian, maka yang tersisa akan rusak atau kita berikan kepada orang lain.
® Lalu apa yang kita sedekahkan, maka Allah akan memeliharanya dan memenuhi ganjarannya di hari kiamat kelak..
Maka hendaknya kita benar-benar memahami hal ini, agar kita tidak tamak terhadap dunia, tidak bakhil terhadap harta, dan tidak lalai dari akhirat kita..
Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman. Baarokallaahu Fiikum. Hadanallaahu Wa Iyyaakum Jamii'an. Yassarallaahu Lanal Khairo Haitsuma Kunna...
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Wafa' Al- Islamy Bima NTB.
Sabtu, 30 Juli 2016
=============================
NB :
Bagi Saudara dan Saudariku semua Yang Mau Ikut Menyumbangkan Hewan Kurban Di Pondok Pesantren Kami, Baik Dengan Perorangan (Kambing) atau Patungan (Khusus Sapi) Maka Kami Mulai Membuka dan Menawarkan bagi Yang berminat membantu Utk Meraih Surga dan pahala dari Allah Robbul 'Izzah.
◆ Sapi Sekarang Rp. 14 Juta ~ Rp. 25 juta.
◆ Kambing Rp. 2.500 ribu ~ Rp. 3.500 ribu
========================
Salurkan Zakat Mal (Harta), Infaq, Shodaqoh Serta Wakaf Anda Untuk Pembangunan Ruang Kelas, Tanah Urukan, Pondok Pesantren Tahfidz Al-Wafa' Al-Islamy Bima-NTB
Rekening/Account :
* Bank Negara Indonesia (BNI) Cab. Bima : 0362730751
* Bank Syari'ah Mandiri (BSM) Cab. Bima : 7081444123
* Bank Central Asia (BCA) Cab. Cakranegara Mataram :
0561276501
An. Wahyudin Al-Bimawi
Atas Bantuan dan Partisipasinya, Kami khaturkan Jazaakumullaahu khairul Jazaa' Wa Baarokallaahu fiikum.
HP/WA : 085253777143
BBM : 5FCB6D17
LINE : أبو حاصف ألبيماوى
Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala
Komentar
Posting Komentar