Tidak akan di peroleh ilmu dan kepemimpinan dalam islam kecuali dengan kesabaran

TIDAK AKAN DI PEROLEH ILMU DAN KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM KECUALI DENGAN KESABARAN

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ ِ

Allah سبحانه وتعالى telah menyebutkan kata “ash-shabr” dalam al-Quran lebih dari 90 kali. Dan Dia menyandingkannya dengan kata shalat dalam firman-Nya,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (al-Baqarah: 45) Dan firman-Nya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْر
ِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِين

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (al-Baqarah: 153)  

Dan firman-Nya,

وَأَقِمِ الصَّلاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ. وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan." (Huud: 114-115)

Dan firman-Nya,

فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا وَمِنْ آنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَى

“Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, spy kamu merasa senang.” (Thaahaa: 130)

Dan firman-Nya,

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالإبْكَارِ

“Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (al-Mukmin: 55)

Dan Allah telah menjadikan imaamah fii ad-diin (kepemimpinan dalam agama) sebagai buah dari kesabaran dan keyakinan berdasarkan firman-Nya,

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami." (as-Sajdah: 24)

Maka sesungguhnya agama ini seluruhnya adalah ilmu tentang al-haq (kebenaran) dan merealisasikan al-haq.
Dan dalam merealisasikan al-haq itu mau tidak mau membutuhkan kesabaran.

Bahkan menuntut ilmu sendiri membutuhkan kesabaran, sebagaimana dikatakan Mu'adz bin Jabal رضي الله عنه, “Wajib bagi kalian untuk berbekal dengan ilmu, karena sesungguhnya thalabul ilmi karena Allah adalah ibadah, mengenalnya adalah rasa takut, mencarinya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang-orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah, mudzakarah (mengulang-ulang dalam mempelajarinya) adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah dikenali dan disembah, dimuliakan, dan ditauhidkan. Dengan ilmu pula Allah meninggikan derajat beberapa golongan serta menjadikan mereka para pemimpin dan imam bagi manusia yang dijadikan pedoman dan rujukan.”

Oleh karena itu, Allah menganggap proses menuntut ilmu merupakan bagian dari jihad. Dan dalam berjihad mau tidak mau seseorang harus bersabar. Karena inilah Allah berfirman,

وَالْعَصْرِ. إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr: 1-3)

Dan firman-Nya,

وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الأيْدِي وَالأبْصَارِ

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Yakub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.” (Shaad: 45)

Maka ilmu yang bermanfaat adalah dasar petunjuk, sedangkan merealisasikan al-haq adalah jalan yang lurus. Lawan dari petunjuk adalah kesesatan, sedangkan lawan dari jalan yang lurus adalah jalan yang menyimpang. Kesesatan adalah beramal tanpa ilmu, sedangkan penyimpangan adalah memperturutkan hawa nafsu. Allah berfirman,

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى. مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.” (an-Najm: 1-2)

Maka tidaklah bisa meraih petunjuk melainkan dengan ilmu, dan tidaklah bisa meraih jalan yang lurus melainkan dengan kesabaran. Oleh karena itu Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه berkata :
“Ketahuilah, bahwasanya kesabaran bagian dari iman seperti kedudukan kepala bagi tubuh.” Kemudian beliau meninggikan suaranya sembari berkata, “ketahuilah tidak ada keimanan bagi siapa yang tidak memiliki kesabaran!”

[Rujukan : At-Tuhfah al-‘Iraqiyyah fii al-A’maal al-Qalbiyyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah]

Demikian dan semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman.

Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq

¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤

Pondok Pesantren Tahfidz Al-Wafa' Al-Islamy Bima. Ahad, 17 April 2016

================
Donasi Untuk Pembangunan Ruang Kelas Pondok Pesantren Tahfidz Al-Wafa' Al-Islamy Bima-NTB

Rekening/Account :

* Bank Negara Indonesia (BNI) Cab. Bima : 0362730751

* Bank Syari'ah Mandiri (BSM) Cab. Bima : 7081444123

* Bank Central Asia (BCA) Cab. Cakranegara Mataram :
0561276501

An. Wahyudin Al-Bimawi

Atas Bantuan dan Partisipasinya, Kami khaturkan Jazaakumullaahu khairul Jazaa' Wa Baarokallaahu fiikum.

Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala.

Komentar

Postingan Populer