Yang miskin lebih dulu masuk surga.. Yang kaya kadang kedudukan lebih mulia
YANG MISKIN LEBIH DAHULU MASUK SURGA, YANG KAYA KADANG KEDUDUKAN LEBIH MULIA
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ ِ
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
(( يدخل فقراء المسلمين الجنة قبل الأغنياء بنصف يوم، وهو خمسمائة عام ))
"Orang-orang miskin dari kalangan kaum muslimin masuk surga setengah hari (lebih dahulu) sebelum orang-orang kaya. Dan setengah hari itu 500 tahun lamanya." [Hadits Shahih riwayat Tirmidzi, Lihat kitab Shahîh al-Jâmi' karya al-Albâni]
Beliau juga bersabda :
(( إن فقراء المهاجرين يسبقون الأغنياء يوم القيامة إلى الجنة بأربعين خريفاً ))
"Sesungguhnya orang-orang miskin dari kalangan Muhajirin 40 tahun lebih dahulu masuk surga daripada orang-orang kaya kelak di hari kiamat." [Hadits Shahih riwayat Muslim].
Cara mengkompromikan dua hadits di atas (yang nampaknya berbeda, karena satunya menjelaskan 500 tahun dan yang lain 40 tahun,-pent) wallahu a'lam adalah :
¤ Bahwa ada diantara orang-orang miskin yang mendahului orang-orang kaya masuk surga dalam kurun waktu 500 tahun. Ada juga diantara orang-orang miskin yang mendahului orang-orang kaya dalam kurun waktu 40 tahun lamanya. Hal ini tergantung keadaan orang miskin dan orang kaya. Sebagaimana pelaku kemaksiatan dari kalangan ahli tauhid, lama tidaknya mereka disiksa itu tergantung keadaan mereka.
¤ Orang-orang miskin yang mendahului orang-orang kaya masuk surga bukan melazimkan bahwa mereka mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dari orang-orang kaya (yang masuk belakangan setelah mereka, pent); karena kadang kala orang yang belakangan masuk surga lebih tinggi kedudukannya meskipun didahului oleh orang lain dalam hal masuk surga.
¤ Maka orang kaya ketika ia dihisab hartanya, kemudian ternyata ia termasuk orang yang mensyukuri nikmat harta tersebut, mempergunakannya untuk bertaqorrub kepada Allah, yaitu dibelanjakan untuk jalan-jalan kebaikan, ketaatan, shadaqoh, dan sebagainya, maka orang kaya ini mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi daripada orang miskin yang lebih dahulu masuk surga yang mana ia tidak memiliki amalan-amalan kebaikan yang dilakukan oleh orang kaya. Terlebih orang yang kaya tersebut bisa menyaingi amalan-amalan kebaikan orang miskin, atau bahkan orang kaya tersebut bisa mengerjakan lebih banyak amal kebaikan dari orang miskin. Dan Allah sekali-kali tidak akan pernah menyia-nyiakan orang yang berbuat kebaikan.
[Dinukil dari kitab al-Faûz al-Mubîn wa al-Khusrôn al-Mubîn Fî Dhou-i al-Kitâb wa as-Sunnah, 1/32-33]
Maka jangan sekali-kali kita meremehkan amal kebaikan, perhatikan kuantitas dan kualitas amalan kita, jaga selalu keikhlasan dan mengikuti tuntunan Nabi kita, semoga Allah memudahkan kita dalam berlomba-lomba mengumpulkan bekal-bekal kebaikan sebanyak-banyaknya..
Demikian dan semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman.
Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤
Pondok Pesantren Tahfidz Al-Wafa' Al-Islamy Bima. Selasa, 19 April 2016
================
Donasi Untuk Pembangunan Ruang Kelas Pondok Pesantren Tahfidz Al-Wafa' Al-Islamy Bima-NTB
Rekening/Account :
* Bank Negara Indonesia (BNI) Cab. Bima : 0362730751
* Bank Syari'ah Mandiri (BSM) Cab. Bima : 7081444123
* Bank Central Asia (BCA) Cab. Cakranegara Mataram :
0561276501
An. Wahyudin Al-Bimawi
Atas Bantuan dan Partisipasinya, Kami khaturkan Jazaakumullaahu khairul Jazaa' Wa Baarokallaahu fiikum.
Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala.
Komentar
Posting Komentar