Sungguh beruntung menjadi wanita yg solehah
MATERI KELUARGA SAMAWA :
SUNGGIH BERUNTUNG MENJADI WANITA YANG SHOLIHAH
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Dari Yahya bin Ja’dah, dari Nabi Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
خَيْرُ فَائِدَةٍ اسْتَفَادَهَا الْمُسْلِمُ بَعْدَ الْإِسْلَامِ امْرَأَةٌ جَمِيلَةٌ، تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَهَا، وَتَحْفَظُهُ إِذَا غَابَ عَنْهَا فِي مَالِهِ وَنَفْسِهَا
Keuntungan terbaik bagi seorang muslim setelah Islam adalah istri yang cantik, yang menyenangkannya ketika dia memandanginya, dan mentaatinya ketika dia memerintahkannya, dan menjaga harta suaminya dan dirinya sendiri ketika suaminya tidak ada.
(HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 17141, Sa’id bin Manshur dalam Sunannya No. 501, Al Kharaitiy dalam I’tilal Al Qulub No. 149.
Hadits ini dha’if yaitu mursal (terputus/gugur sanadnya) setelah Yahya bin Ja’dah, dia tdk mendengarkannya dari Nabi Shollallaahu 'alaihi wa sallaam. Namun, Al Bushiri berkata: hadits ini memiliki syahid (penguat) yaitu hadits dari Abdullah bin ‘Amr yang diriwayatkan Imam Muslim. Lihat Ittihaf Al Khairah, 4/24)
Hadits yang dimaksud oleh Al Bushiri adalah berikut ini: Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah.
(HR. Muslim No. 1467, Ahmad No. 6567, An Nasa’i No. 3232, Ibnu Hibban No. 4031, Abu ‘Uwanah No. 4504, Al Baihaqi dalam As Sunan Ash Shaghir No. 2350, juga As Sunan Al Kubra No. 13468. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih sesuai syarat Imam Muslim. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 6567)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shollallaahu 'alaihi wa sallaam ditanya:
أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ؟ قَالَ: «الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
“Istri yang bagaimanakah yang terbaik?” Beliau bersabda: “Yang menyenangkannya ketika dia (suami) menatapnya, yang mentaatinya ketika suaminya memerintahkannya, dan tidak menyelisihi suami dalam urusan yang dibencinya baik urusan dirinya (istri) dan hartanya.”
(HR. An Nasa’i No. 3231, Ahmad No. 7421, 9587, 9658, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 13477, Al hakim dalam Al Mustadrak No. 2683, katanya: shahih sesuai syarat Imam Muslim. Disepakati oleh Imam Adz Dzahabi. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: isnadnya kuat. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 32231)
‘Aisyah Radhialahu ‘Anha berkata kepada Fathimah Radhiallahu ‘Anha, aku beritahukan kepadamu bahwa aku mendengar Nabi Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda:
سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ: «مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ
Pemimpin wanita ahli surga ada empat: Maryam binti ‘Imran, Fatimah binti Muhammad, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah istri Fir’aun. (HR. Ahmad, Fadhail Ash Shahabah, No. 1336, Al Hakim No. 3836, katanya: shahih sesuai syarat Muslim. Disepakati oleh Imam Adz Dzahabi)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا، وَصِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ: " هِيَ فِي النَّارِ "، قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، وَصَلَاتِهَا، وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنَ الْأَقِطِ، وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ: " هِيَ فِي الْجَنَّةِ "
Berkata seorang laki-laki: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya fulanah diceritakan sebagai seorang wanita yang banyak shalatnya, puasa, dan sedekah, hanya saja dia menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Beliau bersabda: “Dia di neraka.” Laki-laki itu berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya fulanah diceritakan sebagai wanita yang sedikit puasanya, sedekah, dan shalatnya, dia memberikan sedekah kepada sapi berupa keju, dan tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Beliau bersabda: “Dia di surga.”
(HR. Bukhari dalam Adabul MufradNo. 119, Ahmad No. 9675, Al Bazzar No. 902, Ibnu Hibban No.5764. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 9545, 9546. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: isnaduhu hasan. Lihat Tahqiq Musnad Ahmad No. 9675)
Demikian dan semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman. Baarokallaahu Fiikum. Hadanallaahu Wa Iyyaakum Jamii'an. Yassarallaahu Lanal Khairo Haitsuma Kunna...
Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤
Pondok Pesantren Tahfidz Al-Wafa' Al-Islamy Bima. Kamis, 28 April 2016
================
Donasi Untuk Pembangunan Ruang Kelas Pondok Pesantren Tahfidz Al-Wafa' Al-Islamy Bima-NTB
Rekening/Account :
* Bank Negara Indonesia (BNI) Cab. Bima : 0362730751
* Bank Syari'ah Mandiri (BSM) Cab. Bima : 7081444123
* Bank Central Asia (BCA) Cab. Cakranegara Mataram :
0561276501
An. Wahyudin Al-Bimawi
Atas Bantuan dan Partisipasinya, Kami khaturkan Jazaakumullaahu khairul Jazaa' Wa Baarokallaahu fiikum.
Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala.
Komentar
Posting Komentar