Fiqh ramadhan:. Amal ibadah yg utana di bulan ramadhan
FIQH RAMADHAN :
Amal Ibadah Yang Utama di Bulan Ramadhan
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Bulan Ramadhan adalah bulan Ibadah, bulan berbuat baik, bulan kebaikan, bulan simpati, bulan pembebasan dari neraka, bulan kemenangan atas nafsu.
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU KUTIBA 'ALAIKUMUSH SHIYAAMU KAMAA KUTIBA 'ALAL LADZIINA MIN QOBLIKUM LA'ALLAKUM TATTAQUUN
"Wahai orang-orang yang beriman telah ditetapkan atas kalian berpuasa sebagaimana juga telah ditetapkan atas umat sebelum kalian supaya kalian menjadi orang yang bertakwa" (Al-Baqarah:183)
Berikut ini beberapa amal-amal utama pada bulan Ramadhan.
1. Shiyam
Rasulullah Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
MAN SHOOMA ROMADHOONA IIMAANAN WAHTISAABAN GHUFIRO LAHU MAA TAQODDAMA MIN DZANBIHI
"Siapa berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari, 2014; Muslim, 760 )
2. Al-Qiyam/Tarawih
Nabi Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
"Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan dengan keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari, 2009; Muslim, 759)
Dan bagi siapa yang melaksanakan shalat Tarawih hendaknya mengerjakannya bersama jama'ah sehingga mendapatkan pahala seperti sholat malam sepenuhnya.
Nabi Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
"Siapa yang shalat bersama imamnya sehingga selesai, maka dicatat baginya shalat sepanjang malam." (HR. An-Nasaiy, 1604; At-Tirmidzy, 806; Ibnu Majah 1100 disohihkan Al-Albany)
3. Shodaqah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Rodhiyallaahu 'anhu berkata :
“Adalah Rasululloh Shollallaahu 'alaihi wa sallaam orang yang paling pemurah dalam kebaikan. Beliau akan semakin dermawan pada Ramadhan. Dan sesungguhnya Jibril mendatanginya setia tahun, di bulan Romadhon sampai akhir. Lalu Rasulullah memperdengarkan kepadanya Al-Qur'an. Maka pada saat ditemui Jibril itu Rasululloh Shollallaahu 'alaihi wa sallaam menjadi lebih pemurah dengan kebaikan daripada angin yang berhembus dengan lembut." (HR. Bukhari, 1902; Muslim, 2308)
Diantara Shodaqoh yang paling utama adalah memberi buka orang yang berpuasa.
Rasululloh Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
"Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun." (HR. Ahmad, An-Nasai, ;At-Tirmidzy 1/197; Ibnu Majah 173 dishahihkan Al-Albanyi)
4. Tilawah Al-Qur'an
Dari Ibnu Abbas Rodhiyallaahu 'anhu berkata :
"Dan sesungguhnya Jibril mendatanginya setiap tahun, di bulan Romadhon sampai akhir. Lalu Rasulullah memperdengarkan kepadanya Al-Qur'an.” (HR. Bukhari, 1902; Muslim, 2308)
Ibnu Rajab Rahimahullaah berkata :
"Hadits tersebut menunjukkan sunnahnya mengkaji Al-Qur'an pada bulan Ramadhan, berkumpul untuk mengkajinya.
Imam Az-Zuhri Rahimahullaah berkata : “apabila datang ramadan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.”
Ibnul Hakam berkata :
"Adalah Malik Rahimahullaah, apabila sudah masuk Ramadhan beliau lari dari membaca hadits dan berkumpul bersama ulama."
Abdurazaq Rahimahullaah berkata :
"Sufyan ats-Tsauri jika sudah masuk Ramadhan meninggalkan segala bentuk ibadah dan hanya membaca Al-Qur'an"
5. I'tikaf dan Menghidupkan Lailatul Qadar
Rasululloh Shollallaahu 'alaihi wa sallaam senantiasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama 10 hari akhir. Dan pada tahun akan diwafatkannya, beliau beri'tikaf selama 20 hari (HR. Bukhari dan Muslim).
Dianjurkan i'tikaf di sepuluh hari terakhir adalah untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Rasululloh Shollallaahu 'alaihi wa sallaam
Bersabda :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
MAN QOOMA LAILATAL QODRI IIMAANAN WAH TISAABAN GHUFIRO LAHU MAA TAQODDAMA MIN DZANBIHI
"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar didasari iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari 'Aisyah, ia berkata: Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus aku baca? Beliau menjawab, "Ucapkan:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
ALLAAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FY ANHAA
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, menyukai pemberian maaf maka ampunilah aku." (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, dishahihkan Al-Albani)
6. Umrah pada bulan Ramadhan
Rasulullaoh صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ bersabda :
عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ
'UMROTAN FII ROMADHOONA HAJJATUN
"Umrah pada bulan Ramadhan menyerupai haji." (HR. Al-Bukhari 1782; Muslim 1256)
Dalam riwayat lain : "Umroh pada Romadhon seperti haji bersamaku." (HR As-Suyuthi dalam Al-Jami’ 4098 disohihkan Al-Albany)
7. Memperbanyak amalan-amalan kebaikan
- dzikir, doa dan istighfar Sesungguhnya malam dan siang Ramadhan adalah waktu-waktu yang mulia dan utama, maka manfaatkanlah dengan memperbanyak dzikir dan doa, khususnya pada waktu-waktu istijabah.
Allâh berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUUDZ KURULLAAHA DZIKRON KATSIIRO.
WA SABBIHUUHU BUKROTAN WA ASHIILAN
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allâh, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” [ Al-Ahzâb: 41-42]
Dari ‘Abdullâh bin Busr Radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
“Seorang Badui datang kepada Nabi kemudian berkata, ‘Wahai Rasûlullâh, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak pada kami. Beritahukanlah kepada kami sesuatu yang kami bisa berpegang teguh kepadanya ?’ Nabi menjawab, ‘Hendaklah lidahmu senantiasa berdzikir kepada Allâh Azza wa Jalla” (HR Ahmad, 190; At-Tirmidzi 3375; Ibnu Majah 3793 dishahihkan Al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’is Shaghîr 7700))
Diantara majelis dzikir yang paling utama adalah mendatangi majelis ilmu.
- Beristighfar di waktu sahur, seperti yang Allah firmankan, "Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (Al-Dzaariyat: 18)
- Duduk di masjid sampai matahari terbit.
Rasululloh Shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda :
"Siapa shalat Shubuh dengan berjama'ah, lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua raka'at, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna , sempurna." (HR At-Tirmidzy 2/505 dishahihkan Al-Albani dalam As-Shohihah, 3403)
Keutamaan ini berlaku pada semua hari, terlebih lagi dikerjakan di bulan Ramadhan.
Maka selayaknya kita bersemangat menggapainya dengan tidur di malam hari, meneladani orang-orang shalih yang bangun di akhirnya, dan menundukkan nafsu untuk tunduk kepada Allah dan bersemangat untuk menggapai derajat tinggi di surga. Wallahu a’lam
Semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman. Baarokallaahu Fiikum. Hadanallaahu Wa Iyyaakum Jamii'an. Yassarallaahu Lanal Khairo Haitsuma Kunna...
Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤
Pondok Pesantren Tahfidz Al-Wafa' Al-Islamy Bima. Senin, 29 Mei 2016
Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala.
Komentar
Posting Komentar