4 kiat zuhud di dunia
4 KIAT ZUHUD DI DUNIA
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين, أما بعد :
Zuhud terhadap harta benda dan kegemerlapan dunia merupakan amalan hati dan bukan amalan anggota badan, sebagaimana dikatakan oleh Abu Sulaiman Ad-Daroni rahimahullah:
لَا تَشْهَدْ لِأَحَدٍ بِالزُّهْدِ، فَإِنَّ الزُّهْدَ فِي الْقَلْبِ
“Janganlah engkau mempersaksikan bagi seseorang bahwa ia telah berlaku zuhud (secara lahiriah), karena zuhud itu letaknya di hati.”
Beliau juga berkata : “Zuhud adalah meninggalkan berbagai hal yang
dapat melalaikan dari mengingat Allah (kehidupan akhirat, pent).” (Lihat Hilyatul Auliya’, karya Abu Nu’aim Al Ashbahani IX/258).
» Sebagian ulama sunnah lain menerangkan makna Zuhud adalah hamba lebih meyakini rezeki yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tangannya.
Hal ini tumbuh dari bersih dan kuatnya keyakinan, karena sesungguhnya Allah telah menanggung dan memastikan jatah rezeki setiap hamba-Nya sebagaimana firman-Nya:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (QS.Huud: 6).
» Dan ada pula yg menjelaskan hakekat Zuhud adalah apabila hamba tertimpa musibah dalam kehidupan dunia seperti hilangnya harta, anak, atau selainnya, maka dia lebih senang memperoleh pahala atas hilangnya hal tersebut daripada hal itu tetap berada di sampingnya. Hal ini juga muncul dari sempurnanya rasa yakin kepada Allah.
سئل الحسن البصري عن سر زهده فى الدنيا، فقال أربعة أشياء:
١- علمت أن رزقي لا يأخذه غيري فاطمأن قلبي ،
٢- وعلمت أن عملي لا يقوم به غيري فاشتغلت به وحدي،
٣- وعلمت أن الله مطلع علي فاستحييت أن يراني عاصيا،
٤- وعلمت أن الموت ينتظرني فأعددت الزاد للقاء ربي
» Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah (seorang ulama as-salaf dari generasi Tabi’in) pernah ditanya tentang rahasia sikap zuhudnya terhadap (harta benda dan kemewahan) dunia, maka beliau menjawab: “(Rahasianya) ada empat perkara, yaitu:
1. Aku merasa yakin bahwa rezekiku tidak akan diambil oleh orang lain, sehingga hatiku merasa tenang.
2. Aku merasa yakin bahwa amal ibadahku tidak akan dapat digantikan
oleh orang lain, maka aku pun sibuk memperbanyak amalku.
3. Aku merasa yakin bahwa sesungguhnya Allah senantiasa mengawasi segala gerak-gerikku, maka aku pun merasa malu bila Dia melihatku bermaksiat (kepada-Nya).
4. Aku juga merasa yakin bahwa kematian itu pasti selalu menungguku, maka aku pun mempersiapkan segala bekal untuk berjumpa dengan Robbku (Allah ta’ala).”
Demikian faedah ilmiyah dan mau’izhoh hasanah pd pagi hari ini. Smg bermanfaat. Dan semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yg Zuhud terhadap dunia dan lebih mencintai kehidupan akhirat yg kekal nan abadi.
Wallaahu a’lam.
Wallaahu Waliyyut Taufiiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memberikan kita ilmu yg bermanfaat, Rizqi yg Halal lagi Baik dan amalan yg diterima.
¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤
Di Tulis :
Di Kamar Zal. Penyakit Dalam Anak, Rumah Sakit Muhammadiyah Bima : Jum'at, 04 Maret 2016
Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala.
Komentar
Posting Komentar